A.
Berdirinya Ke-sebatinan
Adok adalah merupakan gelar adat Lampung yang diberikan kepada seseorang
(tergantung kedudukan dan fungsinya) pada masyarakat adat di dalam
Ke-sebatinan. Pada masyarakat adat Lampung Pesisir, adok tidak diberikan kepada
seseorang serta merta melainkan harus mempunyai (telah berdiri) kesatuan
masyarakat adat yang diberinama Ke-sebatinan.
Berdirinya Ke-sebatinan ini juga harus melihat asal marga dan silsilah
keturunan dari orang yang akan diangkat menjadi Sebatin. Orang yang akan
diangkat menjadi Sebatin adalah keturunan lurus laki-laki tertua pada
masyarakat setempat. Jika laki-laki tertua tersebut telah meninggal atau sebab
lainnya dan tidak mempunyai keturunan, maka diambil saudara laki-laki tertua
nomor dua.
B. Pengambilan Adok (Gelar Adat)
Adapun pengambilan adok harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Pengambilan adok pertama untuk berdirinya ke-sebatinan harus memperhatikan
asal marga dan silsilah keturunan dari orang yang akan diangkat menjadi
Sebatin.
2. Pemberian adok harus sesuai dengan kedudukan dan fungsinya dalam masyarakat
adat (tingkatan adok).
3. Seseorang atau beberapa orang diberi adok pada saat pernikahan anak lelaki
dari keluarga tersebut, maka adok yang diberikan dinamakan Adok Ngukha (Gelar
Muda). Sedangkan bagi orang tua yang telah mempunyai menantu pertama , maka
adok yang diberikan dinamakan Adok Tuha (Gelar Tua).
Contoh:
Kepala suku kanan bernama Abdurahman mempunyai adok (adok ngukha) yaitu Khaja
Mangku Bumi. Ia mempunyai anak laki-laki tertua bernama Ali. Ketika Ali menikah
dia diberi adok(adok ngukha) yaitu Khaja Mangku Marga. Sedangkan ayahnya
(Abdurahman) diberikan adok tua yaitu Patokan, dan gelar Raja-nya diberikan
kepada anaknya yaitu Ali. Sehingga Ali yang bergelar Khaja Mangku Marga adalah
pemimpin suku kanan yang baru.
C. Tingkatan Adok
Adapun tingkatan adok (gelar adat) pada masyarakat Lampung Pesisir yaitu :
BANGSAWAN (PANDIA PAKUSAKHA)
*Bangsawan Tinggi :
- Suntan / Sultan ………………. Ratu Agung
- Pengikhan ……………………. Ratu
- Dalom Pengikhan ……………. Batin Ratu
- Dalom ………………………... Batin
- Batin …………………………. Batin
*Bangsawan Menengah :
- Khaja ………………. ……….. Khadin
- Khadin ……………………….. Khadin/Minak
- Minak ………………………… Enton
*Bangsawan Bawah :
- Kimas ………………. ……….. Mas
- Mas …………………………… Mas Ayu
PUNGGAWA (KHAKHAYAKHAN)
- Mentekhi/Jaga ………………… Adi/Ayi
- Cahaya/Pukhba ……………….. Khayi/Sinji
- Jimpang/Layang ………………. Pancalang/Malilia
- Bunga/Muda …………………... Dayang/Bunga
D. Macam-macam Senggaya Adok
SENGGAYA ADOK KHAGAH
Adipati, Agung, Alam, Alip, Andalan, Bahasa, Bakti, Bangsa, Bangsawan, Batin,
Bebas, Bendara, Berlian, Besar, Bintara, Buai, Buana, Budiman, Bujangga, Bumi,
Cahya, Dalom, Darma, Darmala, Demang, Dermawan, Desa, Dilaga, Diwa, Gama,
Gomontor, Gumuruh, Haluan, Hirang, Hukum, Hulubalang, Imba, Indera, Intan,
Isunan, Jaga, Jaksa, Jaya, Jiwa, Kalipah, Kanggu, Kapitan, Kecacah, Kelana,
Kemala, Kesuma, Kerama, Kunci, Laksamana, Liyu, Mandala, Malila, Mangku,
Mangkuta, Marga, Mas, Menanti, Mengunang, Mincar, Muda, Mulia, Murip, Negara,
Negeri, Ngasisa, Ningrat, Nirwana, Niti, Nurjati, Nursiwan, Nyinang, Padoman,
Paduka, Panglima, Panji, Paksi, Paku, Pastiti, Patih, Pecalang, Pejor, Pelita,
Pemuka, Penata, Pendita, Pengiman, Pengiran, Penyimbang, Perbasa, Perdana,
Perwira, Punggawa, Purba, Purnama, Pusaka, Pusiban, Pusirah, Putera, Raja,
Rajasa, Ratu, Rusia, Sabungan, Sangkiman, Sangun, Santeri, Sari, Sarih, Sebuai,
Sehari, Sejati, Sekudi, Selaka, Selinggang, Semberani, Sempurna, Senanti,
Senapati, Sengaji, Seniti, Senimbang, Sentika, Sepulah, Seruni, Setia,
Setiawan, Simbangan, Singa, Suara, Suhunan, Suku, Suntan, Surya, Syah, Taji,
Tangga, Tinggi, Tumenggung, Ulangan, Unjunan, Utama, Wijaya, Wira, Ya, Yuda.
SENGGAYA ADOK BEBAI
Akuan, Angguan, Anggin, Ayu, Bahagia, Basiyah, Berlian, Buai, Buana, Cahya,
Cempaka, Cendana, Dalom, Delima, Dengian, Dian, Enton, Galuh, Hariya, Indah,
Jamanton, Jamidah, Jamilah, Jaminah, Jasimah, Jasiyah, Jumami, Juwita, Kamilah,
Kasijah, Kasimah, Kasiyah, Kekunang, Kencana, Kesuma, Kumbang, Lamidah,
Laminah, Lamisah, Lamiya, Linggam, Liyah, Luwih, Malati, Malila, Maliyah,
Mantiara, Marga, Mas, Masibah, Masidah, Masijah, Masinah, Masiyah, Midah,
Minah, Misah, Mustika, Nerang, Nirmala, Nurcahya, Permata, Rayi, Riya, Sakinah,
Samidah, Samijah, Saminah, Samiyah, Saniyah, Salijah, Saliyah, Satibah,
Satijah, Satiyah, Selaka, Sari, Siar, Sibah, Sidah, Sijah, Simah, Sinah,
Sinang, Sirian, Siti, Siyah, Sugihan, Tindayan, Ulihan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar